Minggu, 02 Maret 2014

Panas tapi Mempesona

Belum genap 2 minggu aku di kota ini. Tapi, ada sesuatu yang membuatku nyaman dan betah. Batam... Sebuah kota bagian dari Indonesia, yang dapat melihat Singapura dan Malaisya hanya sejengkal tanpa batas. 
Selalu ada kejutan dalam kehidupanku, seperti keputusan untuk pindah ke kota ini. Keputusan untuk mengenal negeri ini lebih dekat. Keputusan untuk mengenal keanekaragaman Indonesia, hingga suatu saat nanti sampai tak bisa kulakukan lagi.
Pertama aku sampai kota ini yang ada hanya panas... Matahari dengan teriknya menerpakan sinarnya pada ku, berlatar sapaan khas dari Bandar Udara Hang Nadim di Batam. Aku sudah berpikir bahwa kali ini akan sama dengan Bali, berbeda dari Jakarta, ataupun kota-kota di Jawa lainnya. 
Merah adalah pemandangan yang kutemui sepanjang jalan dari bandara ke tempat baruku. Tanah merah, pengaruh bauksit yang terkandung di dalamnya. Tapi, meskipun begitu, selalu ada harapan bagi pepohonan hijau untuk tumbuh, selalu ada harapan untuk berkembang, tunas-tunas muda bermunculan menggantikan batang tua yang sudah lapuk. Lain lagi dengan kayu tua yang terlihat gersang tanpa dedaunan, seakan mengejekku dengan keindahan artistik dari maesto seni kriya. Sungguh pemandangan yang indah yang tidak akan mudah kutemui di kota Jakarta.
Welcome to Batam
Sapaan indah yang ditunjukkan kota Batam padaku. Seperti pahatan huruf HOLLYWOOD di LA,begitulah tulisan ini di buat. Diatas sebuah bukit, dimalam hari yang cerah. Daerah ini tidak terlalu sibuk dan ramai, namanya Batam Center. Seperti pusat pemerintahan sebuah kota. Mungkin seperti Putrajaya, Malaisya.yang ada hanyalah perkantoran yang sibuk di siang hari. Tapi, yang ku dengar bahwa di malam hari sering ada komunitas kreatif yang memanfaatkan areal ini untuk berkumpul seperti komunitas skateboard, dan mungkin masih banyak yang lainnya.
Welcome to Batam
Makan adalah hal yang tidak akan pernah kulupakan. Banyak istilah yang aku tidak kenal disini. Aku heran dan terkaget dengan penawaran nama minuman teh obeng.. Apa itu?? Awalnya yang kupikirkan adalah teh dicampur obeng.. Gila juga orang-orang ini. Tapi, setelah datang ke mejaku ternyata teh obeng itu adalah es teh manis. mereka sering menyebut es teh manis dengan teh obeng dan teh hangat dengan teh O.. (katanya sih berasal dari kata hot dengan logat melayu jadi O).. hehehe... Ngikut english singapur juga. Hehehehe
Ada lagi tempat cuci tangan yang aneh. Hampir aku minum air di ceret plastik berwarna hijau lengkap dengan alasnya. Wah.. Elite juga di Batam, air minum aja pake alas segala. Dan ternyata... Itu air cuci tangan. Seketika aku malu menoleh pada kawanku yang mengajakku makan. Hahahaha... ternyata air kobokan di Batam jauh lebih elite....
Air kobokan di Batam
Aku yakin masih banyak pengalaman-pengalaman unik dan lucu di sini. Setidaknya selama setahun ini nantinya. Aku yakin akan ada banyak cerita yang bisa disampaikan. Suatu pengalaman unik dan menyenangkan
Batam, 2 Maret 2013
Salam dari Mita
Sebenarnya sudah lumayan lama ingin menuliskan sesuatu disini. Tapi, belum ada petuah untuk menuliskan apa yang menjadi pengalaman hidup. Sesuatu yang sederhana, bukan hal yang berat atau apapun. Cuma ingin mensharing pemikiran-pemikiran yang tak tertumpahkan ke orang lain. Belajar untuk menulis, menceritakan apa yang dialami dan dipikirkan.
Perkenalan di awal, aku memasuki dunia menulis....
Halo.. Salam kenal